Author : Ndika Mahendra
SEJENAK aku membayangkan, ketika aku tiba-tiba berada di sebuah
bangsal rumah sakit. Di depan mataku, di atas ranjang, tergolek seorang
bayi mungil yang mengerjap-ngerjapkan matanya. Mata yang indah, tanpa
kesesedihan. Saat itu, sebagai orang tua aku amatlah riang.
Tapi
situasinya menjadi berbeda tatkala datang seorang dokter memasuki
bangsal kami lengkap dengan peralatan dan baju dinasnya. Sang dokter
mengirimkankan senyuman. Tak terlalu sinis, memang…, tapi tak juga bisa
dikatakan manis. Sebab setampan atau secantik apapun seorang dokter,
tetaplah ia suka menyuntik orang lain L
Dengan sangat
tangkas sang dokter membuka kopernya. Mengeluarkan jarum, beberapa
botol kecil cairan obat, juga selembar kapas. Hanya dalam hitungan
detik, di tangan kanan sang dokter telah siap seperangkat alat suntik
yang akan ditancapkan ke lengan anakku. Ke lengan bocah mungil yang
bahkan belum mengerti arti rasa sakit.
Tak terkatakan
perasaanku waktu itu. Aku serasa berdiri di garis batas antara rela dan
tidak rela. Langit-langit bangsal dan udara di dalamnya menjadi sekaku
tugu. Dan aku dibekap oleh sebuah perasaan asing yang rumpil untuk aku
terjemahkan. Membayangkan lengan bocah mungil itu ditusuk jarum yang
runcing. Nyilu tak tertahankan. Bayi kecil itu pasti akan menangis,
mengerang-ngerang, dan aku tak tahu apa yang dia katakan. Tapi yang
jelas, itu bukan isyarat kebahagiaan.
Tapi situasinya
benar-benar serba sulit. Tak ada pilihan lain. Sebab aku sadar,
terkadang aku memang harus merelakan sedikit rasa sakit untuk
menghindari rasa sakit yang jauh lebih besar. Ada saat-saat di mana aku
harus tega melihat sesuatu yang aku cintai menangis, menderita,
mengerang, dan juga terluka. Semua itu demi kebahagiaan hidup di masa
yang akan datang.
Begitulah. Kali ini aku pun harus rela
melihat jarum suntik menghajar lengan anakku. Aku harus membangun ruang
ketabahan di batinku, dan bersiap mendengar tangisnya yang menyayat
hati. Ya…, jarum suntik imunisasi tak bisa dielakkan. Demi kesehatannya
kelak. Demi membangun sistem kekebalan tubuhnya agar tak mudah sakit
saat dibekap gebalau cuaca.
***
SITUASINYA juga akan
seperti itu di sini. Saya dan dan Anda, juga semua member JustBeenPaid,
suatu saat akan mengalami masa-masa yang sulit. Masa tanpa pilihan
lain selain sedikit berkorban. Pengorbanan kecil demi JBP kita agar
memiliki system imun dan kekebalan tubuh agar tak mudah sakit, lalu
tumbang. Kita musti menahan napas sejenak, menghimpun tenaga, untuk
lari kembali dengan langkah yang lebih kencang.
Yang
berbeda hanya pada penyebutan nama untuk pengorbanan. Jika pengorbanan
pada anak-anak kita untuk menanamkan system imun itu bernama Imunisasi,
pengorbanan kita agar JBP memiliki system ketahan tubuh dari penyakit
kebangkrutan bernama Restart Feature [RSF]. Tapi hakikatnya sama,
mengikhlaskan dan menerima sedikit rasa sakit untuk kebaikan di masa
yang akan datang.
Masa pengorbanan itu akan terjadi
tatkala keuangan perusahaan sedang timpang. Sebagaimana perusahaan
lain, JBP juga akan bertemu situasi kejenuhan. Pertumbuhan berjalan tak
sesuai dengan prediksi dan harapan. Neraca keuangan tidak stabil.
Beban yang harus dibayarkan oleh perusahaan tak sebanding dengan laba
yang tercatat di pembukuan. Besar pasak daripada tiang. Lebih besar
jumlah yang harus dibayar ketimbang jumlah penerimaan.
Saat
terjadi situasi seperti ini, keuangan perusahaan manapun akan berada
di Titik Membunuh. Neraca keuangan seperti satu bataliyon tentara
perang yang menodongkan ujung pistol di kepala kita. Tinggal menghentak
jari telunjuk. Lalu dor! Dan kita pun mati dengan kepala remuk.
Titik
Membunuh inilah yang membuat banyak perusahaan gulung tikar. Mereka
membawa kabur uang nasabah. Mereka minggat menggondol puluhan bahkan
ratusan milyar duit para member. Lalu hilang lenyap bagai digencet
bumi. Dan suatu saat mereka akan muncul lagi dengan nama lain dan
konsep lain. Walau mereka membawa epilog yang sama: Bangkrut!
Lantas,
apakah JBP juga akan demikian; JBP akan berhadapan dengan situasi
pelik dan kondisi keuangan berada di Titik Membunuh? Perusahaan lalu
bangkrut? Uang semua member dibawa kabur entah ke mana rimbanya dan
kita hanya bisa menangis sesenggukan?
Untuk tiga pertanyaan itu, hanya ada dua jawaban sederhana: Ya dan Tidak.
Ya.
Ada saat-saat di mana situasinya sangat pelik. Ada suatu masa di mana
kondisi keuangan JBP berada di Titik Membunuh. Pendapatan JBP tak
seimbang untuk membayar beban perusahaan dan membayar profit semua
membernya yang terus tumbuh dari waktu ke waktu.
Tidak.
Perusahaan tidak akan bangkrut. Tidak. Kita tidak akan menangis
sesenggukan karena uang kita dibawa minggat oleh Frederick Mann. Dalam
situasi membunuh semacam ini, kita hanya perlu sedikit berkorban. Rela
menahan napas sejenak, bersedia sedikit menurunkan gas, ikhlas sedikit
merasa sakit, dan tetap berdoa yang baik-baik, lalu tersenyum bahagia.
Yah, seperti kisah jarum suntik yang menghajar lengan seorang bayi
dalam prosesi imunisasi. Sakit sesaat, untuk kesehatan di masa yang
akan datang.
Semua akan baik-baik saja. Di JustBeenPaid
Titik Membunuh bukan penutup kisah. Titik Membunuh hanya bagian dari
siklus yang menghiasi perjalanan kita. Semacam tanjakan, atau
lubang-lubang kecil. Tapi karena kita cermat, maka perjalanan kita
tetap sampai di tujuan. Titik Membunuh pernah dan telah beberapa kali
menghadang JBP, dan nyatanya kita masih berjalan normal. Malah kini
terasa lebih cepat dari sebelumnya.
Hem…, lantas apa yang
membuat kita bisa berdamai dengan Titik Membunuh itu? Apakah system
imun bernama RSF? Dan eh, ngomong-ngomong RSF itu apaan yah? Apa
keuntungan dan kerugiaan yang dirasakan member saat terjadi Titik
Membunuh?
Benar sekali, obat penawar untuk Titik Membunuh
keuangan JBP adalah Restart Feature [RSF]. Saat pendapatan perusahaan
tak sebanding dengan beban yang harus dibayar, saat Titik Membunuh itu
terjadi, perusahaan akan melakukan Restrat.
Sebagian
posisi JSS Tripler milik member JBP akan dikonversi ke dalam matrik.
Sebagian penghasilan harian akan dikonversi ke dalam penghasilan
deposito. Sebagian penghasilan cepat akan dikonversi menjadi
penghasilan lambat. Besarnya, 10-40% posisi aktif JSS Tripler yang
masuk dalam Zona Lingkaran RSF.
Sebelum ditanya arti Zona
Lingkaran RSF, buru-buru saya jawab duluan. Begini, sebelum terjadi
Restart, pihak JBP akan memberikan pengumuman resmi kepada semua
member. Pemberitahuan itu berisi informasi kapan kira-kira RSF terjadi,
siapa yang terkena RSF, dan posisi yang dibeli kapan yang akan
dikonversi.
Contoh RSF yang belum lama ini terjadi, yaitu
akhir bulan Mei 2012. Beberapa bulan sebelumnya JBP telah mengirim
pemberitahuan bahwa dalam beberapa pekan ke depan akan terjadi RSF.
Posisi yang terkena RSF adalah posisi yang dibeli sebelum tanggal 7
April 2012, milik member yang bergabung di JBP sebelum tanggal 1 April
2012.
Nah, posisi yang dibeli sebelum tanggal 7 April 2012
milik member yang mendaftar JSS sebelum tanggal 1 April 2012 itulah
yang saya maksud sebagai posisi yang masuk dalam Zona Lingkaran RSF.
Posisi lainnya, juga member lainnya, yang tak terperangkap dalam Zona
Lingkaran RSF maka aman-aman saja. Dan, perhitungan besaran prosentase
10-40% yang akan dikonversi menjadi tabungan deposito [matrik] adalah
perhitungan dari posisi yang masuk dalam warming tersebut. Selainnya?
Aman jaya!
Hem, kalau begitu tetap saja member dirugikan dong?
Kalau tidak terjadi RSF, khan seharusnya posisi JSS Tripler itu akan
menghasilkan profit harian sebesar 1.5%-2% hingga hari ke 81. Dengan
adanya RSF berarti mereka harus pensiun dini menghasilkan profit. Eh,
bener enggak pendapat saya?
Iya, pendapat itu benar
sekali. Jika tidak terkena Restart, maka posisi itu akan memberikan
profit hingga purnatugas di hari ke 81. Dan benar juga, sebagai member
kita dirugikan. Itu benar. Benar sekali. RSF telah membuat sebagian
posisi kita pensiun dini.
Namun kita mesti kembali kepada
kisah imunisasi bayi mungil yang saya gunakan untuk membuka tulisan
ini. RSF, juga imunisasi, adalah sebuah pilihan terbaik dari dua
pilihan buruk. Memilih lengan anak anda ditujah dengan jarum runcing,
saya yakin, tidak akan kita pilih seandainya ada pilihan lain. Namun
ketika pilihannya hanya membiarkan anak kita disuntik dengan membiarkan
anak kita sakit-sakitan hingga dewasa kelak, maka setiap orangtua yang
waras pasti lebih memilih jarum imunisasi.
Begitu pun di
sini. Ketika Titik Membunuh itu terjadi, maka pilihan untuk kita hanya
tersedia: Milih sebagian posisi kita pensiun dini, atau memilih JBP
pensiun dini, bangkrut dan SCAM? Saya yakin, orang gila yang sedang
mabuk alkohol dan sedang mengigau pun akan memilih lebih baik terjadi
Restart dan sebagian posisi Tripler pensiun dini ketimbang perusahaan
JBP bangkrut. Apalagi kita member yang warasa, sehat jasmani dan
rohani.
Mengapa demikian? Ya, karena RSF akan membuat kita
awet muda. RSF akan membuat kita memiliki system imun dari penyakit
bangkrut. Terlebih, saat terjadi Restart, setiap member akan diberi
cashback dollar. Terlebih, hanya butuk waktu beberapa hari untuk
membuat posisi pulih kembali. Satu lagi, member-member lama justru
menunggu RSF terjadi. Sebab, itu adalah momen paling baik untuk
ngebooooooom posisi.
Hem…, dengan demikian, saya harus
tegaskan pada kita semua bahwa RSF bukanlah hantu yang harus ditakuti.
Restart justru adalah obat awet muda, yang akan membuat Justbeenpaid
tetap lincah melangkah. Restart adalah sepasang sayap yang akan membawa
kita terbang jauh ke dunia yang ajaib. Restart adalah tidur sejenak,
untuk menyambut pagi baru yang menakjubkan.
Restart, di mata saya…, adalah bidadari. Dan saya ingin sekali mengecupnya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar